Featured

    Featured Posts

NS_ERROR_UNEXPECTED di TinyMCE

Hai sahabat newbie, buat kalian para web developer ataupun blogger tentunya sudah tidak asing lagi dengan WYSIWYG editor, salah satunya adalah TinyMCE. Akan tetapi pernahkah sahabat newbie menemukan error NS_ERROR_UNEXPECTED (yang dapat dilihat terdeteksi bila sahabat newbie menggunakan addons firebug) yang ditandai dengan tidak tersubmit nya content pada TinyMCE. Tapi jangan khawatir, disini bocah newbie mencoba share solusi untuk permasalahan tersebut.

Perlu dipahami bahwa input an pada TinyMCE bukanlah textarea, baru ketika kita submit, content dalam TinyMCE editor itu akan menyimpan dalam sebuah hidden textarea sehingga data content pada TinyMCE tersebut dapat tersubmit. So, untuk mengatasi permasalahan ini, kita hanya perlu menambahkan satu baris kode untuk men-trigger agar TinyMCE editor menyimpan konten berupa text nya ke dalam sebuah hidden textarea, sebagai berikut,
tinyMCE.triggerSave();
Full code nya jika kita tambahkan pada submit button adalah sebagai berikut,
$("#btnSave").click(function() {
      tinyMCE.triggerSave();
     $("#frmPost").submit();
     return false;
})

Semoga tutorial singkat ini berguna bagi sahabat newbie yang membutuhkan. Happy coding :D


Membuat Template Kode (Snippet) Menggunakan Netbeans

Hai sahabat newbie, buat kalian para programmer tentunya tidak asing lagi dengan IDE yang satu ini, cukup powerfull dengan banyak tool yang sangat berguna untuk membuat sebuah aplikasi baik itu web, mobile ataupun aplikasi standalone. Netbeans menyediakan sebuah fitur yang menurut saya amat sangat berguna saat developing sebuah aplikasi, yak sesuai dengan judulnya yaitu snippet. Memang hampir semua IDE sudah pasti dilengkapi dengan snippet, baik yang bawaan ataupun yang dapat kita custom sesuai dengan keinginan kita.

Sebelum kita beranjak lebih jauh, mari kita mengenal apa itu snippet, snippet adalah sebuah template kode program yang dapat langsung kita gunakan dalam program, contohnya jika kita ketik for pada Netbeans, kemudian tekan ctrl + space maka akan muncul shortcut kode dari for bisa for itu sendiri atau foreach, dan sebagainya lalu tekan enter maka otomatis akan memunculkan baris kode lengkap dari for/foreach/shortcut kode yang dimaksud. Jadi kita bisa membuat shortcut kita sendiri untuk memunculkan kode  yang telah kita set sebelumnya sehingga akan sangat menghemat waktu coding. So, how to create your custom snippet using Netbeans? mari ikuti tutorial singkat dan sederhana namun jelas, di bawah ini.

Buka Netbeans, lalu arahkan ke tools –> options,

bocahnewbie-netbeans-tools

Pada jendela options, arahkan ke Editor sehingga akan muncul seperti dibawah ini.

bocahnewbie=netbeans-options

Dan di menu Editor inilah kita bisa membuat custom snippet sesuai keinginan kita sesuai dengan bahasa pemrograman yang digunakan, dengan cara pilih New, beri abbreviation terserah kita, ini nantinya akan digunakan sebagai trigger untuk memunculkan kode snippet yang telah kita buat (dengan menekan ctrl + space).

bocahnewbie-abbreviation

Setelah ok, tempelkan template kode yang akan kita munculkan jika kita mengetikkan errmsg di netbeans,

bocahnewbie-editor-snippet

Jika sudah pilih OK, lalu buka buat sebuah file php, dan ketikkan errmsg lalu tekan ctrl + space untuk mengaktifkan snippet yang telah kita buat. Ini hanya contoh sederhana, tentunya masih bisa dieksplor lagi lebih advance, monggo bisa dicoba buat yang masih belajar pake netbeans.

Demikian tutorial singkat, semoga bermanfaat buat sahabat newbie sekalian.

Instalasi Mimetex Pada Server Apache Ubuntu

Pada artikel sebelumnya, telah saya bahas mengenai mengaktifkan CGI pada server apache ubuntu dan pada artikel tersebut juga telah saya singgung mengenai mimetext yang digunakan untuk memunculkan math symbols pada text editor WYSIWYG salah satunya adalah tinyMCE.

Pernahkah sahabat newbie menemukan kasus seperti di bawah ini pada saat menggunakan tinyMCE,
Jika sahabat newbie memasang firebug pada Firefox, akan terlihat, bahwa web server tidak dapat menemukan extensi mimetex pada folder cgi-bin,
 
Hal ini terjadi dikarenakan ekstensi mimetex belum terpasang pada server ataupun sahabat newbie belum mengaktifkan CGI pada web server. Jika sahabat newbie belum tahu bagaimana cara mengaktifkannya, cek pada artikel saya sebelumnya disini.

Kita asumsikan sahabat newbie sudah mengaktifkan CGI pada apache web server. Langkah selanjutnya adalah dengan mengunduh yang sudah saya sediakan disini, atau dapat juga dengan mengunduh source mimetex dalam bentuk zip yang selanjutnya akan kita ekstrak dan compile untuk menjadi sebuah file berkestensi .cgi disini.

Jika yang sahabat newbie download adalah source file nya maka ada beberapa step yang harus dilalui, ekstrak file yang telah diunduh, kemudian compile dan pindahkan ke folder cgi-bin nya,
unzip mimetex.zip
cd mimetex
cc -DAA mimetex.c gifsave.c -lm -o mimetex.cgi 
sudo mv mimetex.cgi /usr/lib/cgi-bin
Tapi jika sahabat newbie mengunduh file yang sudah saya compile, maka hanya perlu memindahkannya ke folder /usr/lib/cgi-bin

Selanjutnya hanya perlu restart server apache nya,
sudo service apache2 restart 
Lalu bisa dilihat hasilnya pada text editor WYSIWYG sahabat newbie.



Mengaktifkan Cgi-Bin Apache di Ubuntu

Bagi web developer tentu tidak asing lagi dengan yang namanya CGI(Common Gateway Interface). CGI memungkinkan web server untuk berinteraksi dengan external program sedangkan cgi-bin adalah suatu folder di server yang biasanya berisi modul-modul aplikasi yang dapat diakses oleh user. Aplikasi tersebut biasanya dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PERL, C, PHP, dsb. Contoh sederhana adalah saat membutuhkan plugin Math Symbols yang biasanya terdapat pada text editor, karena untuk memunculkan Math Symbol ini membutuhkan mimetex, pada dasarnya cara kerja dari mimetex ini adalah mengubah text tertentu menjadi image, tapi untuk lebih jelasnya akan saya bahas pada artikel saya berikutnya.

Kembali ke topik, masalah utama developer (terutama saya) ketika menggunakan modul CGI ini adalah bagaimana membuat apache server mengenali folder CGI (cgi-bin) dan memperbolehkan eksekusi program pada folder tersebut.

Langkah pertama, cek apakah folder cgi-bin sudah ada,
cd /usr/lib/cgi-bin
Jika folder belum ada maka buat terlebih dahulu,
sudo mkdir /usr/lib/cgi-bin
sudo chmod 755 /usr/lib/cgi-bin
sudo chown root.root /usr/lib/cgi-bin
Langkah selanjutnya adalah konfigurasi apache. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, apache harus mengetahui keberadaan CGI, caranya dengan mengedit file 000-default.conf,
sudo nano /etc/apache2/sites-available/000-default.conf
Sebelum melakukan editing, lakukan pencarian dengan kata kunci ScriptAlias /cgi-bin/ /usr/lib/cgi-bin/, caranya dengan tekan ctrl+w lalu ketikkan kata kunci tersebut, jika tidak ditemukan, maka tambahkan baris berikut ini di dalam tag <VirtualHost></VirtualHost>, 
ScriptAlias /cgi-bin/ /usr/lib/cgi-bin/
<Directory "/usr/lib/cgi-bin"> 
AllowOverride None
Options +ExecCGI -MultiViews +SymLinksIfOwnerMatch 
Order allow,deny 
Allow from all
</Directory>
Selanjutnya restart apache nya,
sudo service apache2 restart
Lakukan testing dengan cara buat sebuah file test.pl di dalam folder /usr/lib/cgi-bin, dan copy paste kode di bawah ini,
#!/usr/bin/perl -w
print "Content-type: text/html\r\n\r\n";
print "Halo PERL<br />\nTesting CGI .<br />\n";
for ($i=0;$i<5;$i++)  {
     print $i."<br />";
}
Simpan dan set permission ke 755, kemudian buka browser dan arahkan ke localhost/cgi-bin/test.pl jika anda menggunakan server lokal, jika menggunakan server tertentu maka arahkan ke http://IP_SERVER/cgi-bin/test.pl. Jika output yang dihasilkan adalah seperti di bawah ini,
Halo PERL
Testing CGI
1
2
3
4
5
itu menandakan CGI di web server telah aktif dan siap digunakan, pada artikel selanjutnya akan saya bahas bagaimana cara instal mimetex untuk mengaktifkan math symbols pada text editor WYSIWYG (tinyMCE). Jika sampai dengan tahap ini output yang dihasilkan tidak sesuai (memunculkan 403 Forbidden), bisa sahabat newbie cek apakah modul php5-cgi sudah terinstall dan aktif,
sudo apt-get install php5-cgi
sudo a2enmod php5-cgi

Sejarah PHP

PHP tentu bukan hal asing bagi web developer. Akan tetapi sebagian masih belum tau mengenai sejarah perkembangan bahasa pemrograman ini. Nah melalui artikel ini bocah newbie ingin mengajak pembaca sekalian untuk lebih mengenal PHP secara non-teknis.

Pengertian PHP

PHP merupakan singkatan dari “Hypertext Preprocessor”, sebuah bahasa scripting tingkat tinggi yang dipasang pada dokumen HTML. Sebagian besar sintaksnya mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, namun pada PHP ada beberapa fungsi yang lebih  spesifik. Sedangkan tujuan utama dari penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web yang dinamis dan dapat bekerja secara otomatis.

Sejarah PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Jadi semula digunakannya PHP adalah untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam webnya.

Kemudian ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis. Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan script PERL yang dibuatnya untuk membuat halaman webnya menjadi dinamis. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing’/Form Interpreter.

Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Kemudian pada tahun 1996 ia mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya telah dapat mengakses database dan dapat terintegrasi dengan HTML. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1998 tepatnya pada tanggal 6 Juni 1998 keluarlah PHP versi 3.0 yang dikeluarkan oleh Rasmus sendiri bersama kelompok pengembang softwarenya.

PHP versi 4.0 keluar pada tanggal 22 Mei 2000 merupakan versi yang lebih lengkap lagi dibandingkan dengan versi sebelumnya. Perubahan yang paling mendasar pada PHP 4.0 adalah terintegrasinya Zend Engine yang dibuat oleh Zend Suraski dan Andi Gutmans yang merupakan penyempurnaan dari PHP scripting engine. Yang lainnya adalah build in HTTP session, tidak lagi menggunakan library tambahan seperti pada PHP. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web. Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan web server.

PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.  Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

Hingga sekarang PHP masih terus dikembangkan dengan versi terakhirnya yaitu PHP versi 5.6.

www.CodeNirvana.in

Translate

Total Pageviews

Copyright © Never Stop To Think!!! | Designed By Code Nirvana